KankerServiks. Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita.Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang

Jakarta - Penyebab kanker serviks salah satunya adalah disebabkan oleh Human Papilloma Virus HPV. Kanker serviks sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang ditakuti oleh kaum wanita, dan dikenal juga dengan kanker leher serviks adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat pembentukan sel-sel di leher rahim bagian serviks secara abnormal dan terus mengalami perkembangan yang tidak terkendali. Sel-sel tersebut bisa saja berkembang dengan sangat cepat, yang dapat menyebabkan tumbuhnya tumor ganas pada leher rahim tulisan kali ini, akan dibahas penyebab kanker serviks, gejala, pencegahan dan cara pengobatannya yang dirangkum dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Simak penjelasan berikut sampai selesai! Sejauh ini, diketahui salah satu penyebab dari kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita adalah akibat Human Papilloma Virus HPV. Namun selain penyebab utama ini, ada beberapa faktor pendukung lain yang menyebabkan seorang wanita memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks, di antaranyaKebiasaan seks atau seperti terkena HIV infeksi Klamidia penyakit seksual yang menular.Minimnya konsumsi makanan sehat seperti buah dan menggunakan alat kontrasepsi usia dan yang sudah hamil dan melahirkan lebih dari 3 yang hamil dan melahirkan di usia obat diethylstilbestrol obat anti keguguran.Gejala Kanker ServiksAda beberapa gejala yang bisa diwaspadai oleh wanita agar terhindar dari kemungkinan kanker serviks, yaitu1. Terjadinya Pendarahan pada VaginaGejala pertama yang bisa dialami oleh wanita yang menderita kanker serviks adalah terjadinya pendarahan ekstrim di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause. Namun ada juga beberapa wanita yang terkena kanker serviks malah tidak menunjukkan gejala awal Pendarahan saat Berhubungan SeksualJika seorang wanita mengalami pendarahan ketika berhubungan intim pada alat vitalnya atau bahkan mengalami keputihan berat, maka itu bisa diwaspadai sebagai gejala awal kanker serviks. Hal ini juga bisa dilihat jika muncul rasa nyeri atau rasa sakit ketika melakukan hubungan Kemungkinan Adanya MetastasisJika seorang wanita sudah mengalami kanker serviks akut, mungkin akan muncul metastasis di perut, paru-paru, atau di beberapa bagian lainnya. Jika hal ini sudah terjadi, maka sebaiknya sudah mendapatkan tindakan serius dari dari empat gejala di atas, ada beberapa tanda sederhana yang mungkin seorang wanita tidak akan terpikirkan sebagai sebuah gejala kanker serviks. Tanda-tanda dini yang perlu diperhatikan dalam kemungkinan kanker serviks adalahKehilangan nafsu menstruasi mendadak tidak rasa nyeri di bagian panggul atau punggung terasa lebih cepat badan turun drastis walau sedang tidak melakukan program satu kaki mengalami hal-hal tersebut sudah dirasakan atau sudah dialami, ada baiknya untuk segera melakukan cek pada dokter ahli. Mengingat kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia menurut penelitian Badan Kesehatan Dunia WHO.Cara Pencegahan Kanker ServiksPenyakit kanker serviks ini bisa diminimalisir risikonya dengan beberapa upaya pencegahan. Selain memulai kebiasaan hidup sehat, berikut adalah beberapa cara pencegahan terjadinya kanker serviksMenanyakan pada dokter seperti apa gejala awal kanker leher rahim, dan selalu melakukan pembicaraan dengan orang terdekat hingga dokter terkait kondisi kesehatan tindakan tes Pap Smear, yaitu salah satu bentuk tindakan untuk menemukan adanya perubahan pada bagian serviks, sel serviks, atau kamu masih berusia di bawah 26 tahun, dapat melakukan vaksin kemungkinan tertularnya virus HPV, seperti tidak mekalukan hubungan seks bebas atau menggunakan alat kontrasepsi menggunakan pola hidup sehat, dengan memakan makanan bergizi, olahraga teratur, dan mendapatkan istirahat yang Kanker ServiksJika sudah terlanjur terkena kanker serviks, beberapa metode pengobatan di bawah ini dapat dilakukan untuk proses penanganan dan penyembuhan. Berikut beberapa penanganan utama kanker serviks1. OperasiOperasi adalah salah satu tindakan pengangkatan bagian leher rahim yang sudah terkena infeksi kanker. Tindakan operasi yang bisa dilakukan seperti Radical Trachelectomy, Histerektomi, dan Pelvic RadioterapiPada tahap awal pengobatan kanker serviks adalah menggunakan metode radioterapi yang disertai dengan operasi. Pasien akan melakukan radioterapi selama 5-8 minggu untuk mengurangi efek penyebaran kanker serviks KemoterapiTindakan ini dapat dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi. Tindakan ini dapat mencegah dan menghambat penyebaran sel kanker serviks ke bagian yang lebih luas dia penyebab kanker serviks, dan penjelasan tentang gejala, pencegahan dan pengobatan. Kanker ini sangat berbahaya sehingga penting bagi wanita untuk mencegah dan segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejalanya. Simak Video "Alasan Melaney Ricardo Jalani Operasi Pengangkatan Rahim" [GambasVideo 20detik] row/row

MenurutBobak (2005), berikut ini merupakan faktor risiko kanker serviks: 1. Umur Rata-rata umur wanita yang menderita kanker serviks adalah 40-50 tahun. Kondisi prainvasif mampu bertahan antara 10-15 tahun sebelum berkembang menjadi karsinoma invasif. Download (PDF - 34 Halaman - 191.28KB) Related subjects : Lesi Prakanker Serviks HUBUNGAN

Senin, 5 Juni 2023 0912 WIB Ilustrasi kanker serviks. Iklan Jakarta - Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks, yakni bagian leher rahim yang melekat pada bagian atas disebut kondisi prakanker, perlu untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dengan displasia serviks tidak terkena kanker. Seseorang yang menerima diagnosis displasia serviks berarti berkemungkinan mengembangkan kanker serviks jika tidak ditindak lebih Cleveland Clinic, setiap tahunnya diperkirakan ada sekitar 250 ribu-1 juta perempuan di Amerika Serikat didiagnosis memiliki displasia serviks. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita usia subur, terutama usia 25-35 bisa terkena displasia serviks jika terinfeksi HPV, virus yang menyebar melalui kontak seksual. Ada lebih dari 100 jenis HPV. Beberapa jenis seperti HPV-16 dan HPV-18 lebih mungkin menginfeksi saluran reproduksi dan menyebabkan displasia ahli memperkirakan lebih dari 75 persen perempuan yang aktif secara seksual terinfeksi HPV di beberapa titik waktu dalam hidup mereka. Sekitar 50 persen infeksi HPV terjadi antara usia 15-25 tahun. Seringkali infeksi hilang tanpa menimbulkan masalah berarti. Dalam kasus yang jarang terjadi, sel abnormal terbentuk dari waktu ke waktu, menyebabkan displasia Mengutip John Hopkins Medicine, displasia serviks umumnya tidak menimbulkan gejala. Kunjungan ginekologi secara teratur termasuk pemeriksaan panggul dan tes Pap smear dapat mengidentifikasi kondisinya. Dokter dapat membantu mengelolanya sebelum berubah menjadi kanker serviks biasanya tidak muncul hingga sel-sel serviks yang abnormal menjadi kanker dan menyerang jaringan di sekitarnya. Gejala yang paling umum adalah pendarahan abnormal yang dimulai dan berhenti di antara periode menstruasi lain bisa termasuk pendarahan menstruasi yang lebih berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya, pendarahan setelah menopaus, meningkatnya keputihan, dan nyeri saat berhubungan Editor Kenali Tanda-tanda Awal Kanker Mulut Artikel Terkait 9 Penyebab Bentuk dan Ukuran Payudara Berubah 5 jam lalu Soal Silikon, Sebelum Bedah Plastik Kecantikan Ketahui Dulu Plus Minusnya 7 jam lalu Mengenal Pap Smear, Tes Deteksi Kanker Serviks 13 jam lalu 8 Tips Menghindari Serangan Ikan Hiu Saat Berenang 19 jam lalu Mengenal Retinoblastoma, Ketika Sel-sel pada Retina Tumbuh Tak Terkendali 1 hari lalu Tips Mencegah Kanker Tenggorokan, Hindari Seks Oral Hingga Rokok 2 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan 9 Penyebab Bentuk dan Ukuran Payudara Berubah 5 jam lalu 9 Penyebab Bentuk dan Ukuran Payudara Berubah Dari kehamilan hingga kanker, ada banyak alasan mengapa bentuk dan ukuran payudara berubah. Soal Silikon, Sebelum Bedah Plastik Kecantikan Ketahui Dulu Plus Minusnya 7 jam lalu Soal Silikon, Sebelum Bedah Plastik Kecantikan Ketahui Dulu Plus Minusnya Bedah plastik untuk kecantikan dan perawatan kulit kerap menggunakan silikon. Apakah yang dimaksud silikon cair dan gel, apa plus minusnya? Mengenal Pap Smear, Tes Deteksi Kanker Serviks 13 jam lalu Mengenal Pap Smear, Tes Deteksi Kanker Serviks Pap smear adalah tes untuk mendeteksi adanya kanker serviks atau tidak. 8 Tips Menghindari Serangan Ikan Hiu Saat Berenang 19 jam lalu 8 Tips Menghindari Serangan Ikan Hiu Saat Berenang ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menghindari risiko serangan ikan hiu saat berenang Mengenal Retinoblastoma, Ketika Sel-sel pada Retina Tumbuh Tak Terkendali 1 hari lalu Mengenal Retinoblastoma, Ketika Sel-sel pada Retina Tumbuh Tak Terkendali Retinoblastoma adalah bentuk kanker mata langka yang sebagian besar kasusnya menyerang anak-anak. Tips Mencegah Kanker Tenggorokan, Hindari Seks Oral Hingga Rokok 2 hari lalu Tips Mencegah Kanker Tenggorokan, Hindari Seks Oral Hingga Rokok Kanker tenggorokan yakni human papillomavirus HPV yang paling sering menyebar melalui seks vaginal, anal dan oral. Cegah dengan hindari ini. Deretan Artis Luar Negeri Ini Berjuang Melawan Kanker Payudara 4 hari lalu Deretan Artis Luar Negeri Ini Berjuang Melawan Kanker Payudara Shannen Doherty, bintang televisi Amerika tahun 1990-an mengungkapkan perjuangannya melawan kanker payudara stadium 4 Mengenal Shannen Doherty dan Perjuangannya Melawan Kanker Payudara 4 hari lalu Mengenal Shannen Doherty dan Perjuangannya Melawan Kanker Payudara Shannen Doherty, bintang televisi Amerika tahun 1990-an mengungkapkan perjuangannya melawan kanker payudara stadium 4 Bolehkah Melakukan Hubungan Seksual saat Menstruasi? Berikut Penjelasannya 4 hari lalu Bolehkah Melakukan Hubungan Seksual saat Menstruasi? Berikut Penjelasannya Melakukan hubungan seksual saat menstruasi memiliki manfaat dan risiko. Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu? 8 hari lalu Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu? Dua tanda awal kanker pankreas adalah rasa haus yang meningkat dan urine berwarna kuning gelap. Padatahap awal kanker serviks tidak menunjukkan gejala apapun. Pertumbuhan kanker serviks biasanya lambat, sehingga peluang untuk mendeteksi secara dini dan pengobatan pada tahap awal penyakit cukup tinggi. Oleh karena itu, tes deteksi dini secara reguler penting untuk dilakukan oleh wanita yang memiliki risiko kanker serviks. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa Itu Kanker Serviks?Salah satu jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa adalah kanker mulut rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus HPV onkogenik, yang menyerang leher rahim. Ironisnya, banyak penduduk Indonesia yang belum memahami dan sadar akan bahaya kanker serviks. Bahkan hanya sekitar 5% penduduk Indonesia yang melakukan screening kanker mulut rahim, sehingga sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut Stadium IIIB ke atas. Berbanding terbalik dengan Indonesia, beberapa negara berkembang sudah mulai menggencarkan program pemantauan leher rahim, yang terbukti mampu menurunkan insiden kanker mulut rahim sebanyak 50% atau sebagai Pemicu Kanker Serviks HPV berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker serviks tetapi bukan satu-satunya penyebab terjadinya kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan 68% keganasan tipe skuamosa dan 83% tipe adenokarsinoma. Meskipun infeksi HPV biasanya tanpa gejala infeksi pada serviks bisa menghasilkan perubahan secara histologi yang digolongkan dalam Cervical intraepitelial Neoplasm CIN derajat 1, 2, 3 didasarkan pada derajat kerusakan dari sel epitel pada serviks atau adenokarsinoma insitu. CIN 1 biasanya sembuh spontan 60% dari seluruh kasus dan beberapa berkembang ke arah keganasan 1%. CIN 2 dan 3 memiliki persentase sedikit untuk sembuh spontan dan memiliki persentase yang tinggi untuk berkembang ke arah keganasan Setiawati, 2014.Epidemiologi Kanker ServiksKanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat kasus baru dan kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia dan menempati urutan pertama di negara berkembang Nurlelawati et al., 2018. Kanker serviks termasuk masalah kesehatan yang sangat serius dan menjadi perhatian dunia. Setiap tahun, lebih dari wanita meninggal dunia. Lebih dari setengah juta wanita di diagnosis dan tiap menit seorang wanita di diagnosis. Kanker ini menempati urutan keempat yang paling banyak diderita wanita di dunia. Diperkirakan kasus baru pada tahun 2018, mewakili 6,6 % dari semua kanker yang dialami wanita WHO, 2019. Berdasarkan data Globocan, saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Insiden dan mortalitas kanker di Indonesia terus meningkat, salah satu kanker pada wanita yang sering terjadi adalah kanker serviks, sekitar 0,8% per penduduk Kemenkes RI, 2019.Apa Saja Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks?Aktivitas Seksual Usia DiniPenelitian yang dilakukan Putri dkk. 2017 menunjukkan wanita yang melakukan aktivitas seksual usia dini, yaitu usia 20 tahun. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di RSUP Padang, lebih dari separuh 56,2% pasien berobat yang menderita kanker serviks melakukan aktivitas seksual pada usia muda 20 tahun, dilihat dari penilaian 67,9% pasien positif kanker serviks Jean Paul et al., 2020. Menurut penelitian Rahmawati & Ningsih 2020, melakukan hubungan seksual pada usia dini merupakan faktor risiko penyebab terjadinya lesi prakanker serviks, didapatkan dari nilai OR yang dianalisis adalah 2,583, artinya ibu yang melakukan hubungan seksual usia dini memiliki risiko 2,583 mengalami lesi prakanker serviks dibandingkan ibu yang melakukan hubungan seksual pada usia serviks yang sudah matang. 1 2 3 4 5 Lihat Healthy Selengkapnya Faktorrisiko Predisposisi adalah kondisi yang memicu munculnya kanker. Faktor- faktor yang bisa memicu terjadinya kanker serviks antara lain: 11 a. Perilaku seksual Risiko terkena kanker serviks akan meningkat apabila seorang perempuan memiliki mitra seksual multipel atau sama saja ketika pasangannya memiliki mitra seksual multipel. Selain itu Kanker serviks adalah jenis penyakit kanker yang menyerang bagian serviks atau leher rahim wanita. Sayangnya, keberadaan kanker ini seringkali baru terdeteksi ketika kondisinya sudah cukup parah. Agar dapat mengurangi risiko yang dimiliki, penting bagimu mengetahui apa penyebab kanker serviks. Penyebab dan faktor risiko kanker serviks Pada dasarnya, penyebab penyakit kanker serviks belum dapat dipastikan. Tapi, penyakit ini dimulai ketika sel-sel sehat atau normal pada leher rahim mengalami mutasi atau perubahan DNA sehingga menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan cepat serta tidak Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, pada tahun 2020, terdapat sekitar wanita yang terdiagnosis mengalami kanker serviks. Penyakit ini juga menyebabkan kematian di seluruh dunia. Walau penyebab pastinya belum diketahui, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker leher rahim. Berikut sederet faktor penyebab kanker serviks yang perlu diperhatikan 1. Infeksi HPV atau human papillomavirus Sebagian besar kasus kanker serviks berkaitan dengan infeksi HPV atau human papilloma virus. HPV adalah sekelompok virus, bukan hanya satu jenis virus. Terdapat sekitar 100 jenis dari virus ini, tapi hanya jenis tertentu yang dapat memicu kanker serviks. Adapun jenis virus HPV yang paling umum jadi penyebab kanker serviks adalah HPV-16 dan HPV-18. Wanita berisiko tertular virus HPV apabila ia aktif melakukan hubungan seksual yang Virus HPV juga dapat menjadi penyebab jenis kanker lainnya, baik pada pria maupun wanita. Misalnya, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, kanker vulva, kanker mulut, kanker tenggorokan, dan lainnya. Namun, terkadang ada virus HPV yang tidak menimbulkan gejala apa pun. Kamu mungkin bisa menemukannya pada kutil kelamin, maupun kelainan abnormal lainnya pada kulit. 2. Perilaku seks berisiko Melakukan hubungan seks yang berisiko bisa menjadi faktor penyebab kanker serviks Salah satu faktor penyebab kanker serviks yang paling tinggi adalah kebiasaan melakukan hubungan seksual yang berisiko. Perilaku ini termasuk aktif secara seksual sejak usia 18 tahun, melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HPV. Semakin banyak jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seks denganmu atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HPV, semakin tinggi pula risikomu untuk tertular infeksi HPV yang menjadi penyebab kanker serviks. 3. Infeksi menular seksual Jika sebelumnya kamu memiliki riwayat terkena infeksi menular seksual, risiko untuk mengalami kanker serviks juga akan semakin tinggi. Salah satu jenis infeksi menular seksual yang bisa menjadi penyebab kanker serviks adalah klamidia. Klamidia adalah penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini biasanya dapat menular melalui kontak Beberapa hasil studi menyebutkan bahwa bakteri penyebab klamidia dapat membantu virus HPV tumbuh pada area reproduksi sehingga meningkatkan risiko kanker serviks. Sayangnya, penyakit klamidia yang dialami oleh wanita terkadang tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Akibatnya, kamu mungkin tidak tahu kalau mengidap penyakit seksual ini sampai menjalani pemeriksaan ke dokter. Selain klamidia, infeksi menular seksual lain juga bisa menjadi penyebab penyakit kanker serviks, termasuk gonore, sifilis, dan HIV/AIDS. Baca Juga Seputar Vaksin Kanker Serviks bagi Wanita 4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah Faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebab kanker serviks adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ketika sistem imun tubuh lemah, virus HPV akan lebih mudah untuk masuk dan berkembang di dalam tubuh. Umumnya, kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS. Selain itu, wanita yang menggunakan obat untuk menekan daya tahan tubuh imunosupresan, seperti pengobatan penyakit autoimun, juga berisiko untuk terinfeksi HPV yang menjadi penyebab kanker leher rahim. 5. Pemakaian pil KB Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB atau kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama juga menjadi penyebab kanker serviks. Akan tetapi, setelah kamu tidak lagi menggunakan pil KB, faktor risiko ini dapat menurun. Bahkan, kondisinya bisa kembali normal setelah kamu berhenti minum pil KB. Maka dari itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan minum pil KB, terutama jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker serviks. Konsultasi dengan dokter juga bertujuan mengetahui risiko lain atau efek samping yang mengintai di balik penggunaan pil KB. 6. Hamil di usia terlalu muda Hamil pada usia terlalu muda atau kurang dari usia 20 tahun juga meningkatkan risiko terkena kanker leher rahim. Perempuan yang hamil pertama kali sebelum berusia 20 tahun memiliki risiko terkena kanker serviks di kemudian hari yang lebih tinggi daripada perempuan yang hamil di usia 25 tahun atau lebih. 7. Sudah beberapa kali hamil Wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berisiko untuk terkena kanker serviks. Hal ini dapat terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terhadap penularan infeksi HPV. 8. Kebiasaan merokok Merokok tidak hanya membahayakan pelakunya, tapi juga orang lain di sekitarnya perokok pasif. Bahkan, tak hanya paru-paru, organ tubuh lain juga dapat rusak akibat zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Zat-zat ini akan diserap ke dalam paru-paru dan dibawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Tak ayal apabila kebiasaan merokok pada wanita dapat meningkatkan risiko kanker serviks 2 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Zat berbahaya dalam rokok diduga memicu rusaknya DNA pada sel-sel serviks sehingga berpotensi memicu kanker leher rahim. Di samping itu, kebiasaan merokok juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan HPV. 9. Riwayat kanker serviks dalam keluarga Faktor keturunan bisa meningkatkan risiko kanker serviks Faktor keturunan termasuk hal yang dapat meningkatkan risiko kanker Sebagai contoh, apabila memiliki ibu atau saudara perempuan kandung yang menderita kanker leher rahim, risikomu untuk terkena penyakit yang sama juga akan tersebut lebih tinggi. Namun, tidak diketahui secara pasti apakah hal ini terkait dengan kesalahan gen yang diturunkan atau karena perilaku berisiko, seperti merokok. 10. Usia Wanita yang berusia di bawah 20 tahun jarang terkena kanker serviks. Namun, risikonya dapat meningkat antara usia remaja akhir dan pertengahan usia 30-an. Baca Juga Apakah Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid Bisa Dilakukan? 11. Pola hidup tidak sehat Pola hidup tidak sehat juga bisa menjadi penyebab kanker serviks. Wanita yang memiliki kebiasaan makan kurang sehat, termasuk tidak mengonsumsi sayur dan buah, dapat memicu kondisi ini. Selain itu, wanita yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih berisiko untuk mengalami kanker leher rahim. 12. Paparan obat diethylstilbestrol DES Diethylstilbestrol adalah obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran antara tahun 1938-1971. Wanita yang ibunya mengonsumsi DES saat hamil berisiko mengembangkan adenokarsinoma sel jernih pada vagina atau Risiko ini menjadi lebih tinggi pada wanita yang ibunya mengonsumsi DES, khususnya selama 16 minggu pertama kehamilan. Sementara jenis kanker ini sangat jarang dialami oleh terjadi pada wanita yang belum pernah terpapar DES. Usia rata-rata wanita yang didiagnosis dengan adenokarsinoma sel jernih terkait DES adalah 19 tahun. Namun, tidak ada batasan usia yang aman dari kondisi tersebut bagi wanita yang terpapar DES saat berada dalam rahim. Walau begitu, sebuah penelitian dalam Journal of Genital Tract Disease, menemukan bahwa kondisi ini jarang terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Bahkan, tidak ditemukan kasus kanker serviks atau vagina yang berhubungan dengan DES setelah usia 65 tahun. Itulah beberapa penyebab penyakit kanker serviks yang dapat terjadi. Penting untuk mewaspadai sejumlah faktor yang bisa dihindari agar jauh dari penyakit tersebut. Catatan SehatQ Ada sejumlah faktor penyebab yang meningkatkan risiko kanker serviks, dari infeksi HPV, perilaku seks berisiko, infeksi menular seksual, riwayat kehamilan, usia, hingga pola hidup tidak sehat. Penting untuk melakukan skrining serviks secara teratur guna mencegah kanker serviks. Dengan ini, perubahan sel abnormal pada area ini dapat terdeteksi sedini mungkin. Skrining kanker serviks seperti pap smear dapat dilakukan setiap 3 tahun sekali untuk wanita berusia 21-65 tahun. Baca Juga Obat Alami Kanker Serviks, Benarkah Ampuh? Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penyebab kanker serviks, kamu bisa mengunjungi klinik online spesialis onkologi di aplikasi kesehatan keluarga Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! mengukurpengetahuan tentang kanker serviks meliputi definisi, etiologi, dan faktor risiko kanker serviks, serta pengetahuan tentang Tes IVA. Tingkat pengetahuan dibagi dalam 3 Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan Kanker Serviks adalah kondisi dimana terdapat penumbuhan sel-sel ganas pada leher rahim/serviks yang tidak terkendali. Berdasarkan penyebabnya, sebanyak 90% dari pasien yang menderita kanker serviks disebabkan oleh inveksi HPV Human Papilloma Virus onkogenik yang presisten. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah kanker serviks adalah dengan mengetahui faktor risiko dari kanker serviks itu sendiri. Dengan demikian, kita dapat menghindari potensi paparan kanker serviks. Faktor Risiko Kanker Leher Rahim. Berikut ini adalah faktor risiko kanker leher rahim atau Kanker serviks yang harus diwaspadai, diantaranya adalah 1. Melakukan hubungan seksual diusia muda, yaitu dibawah 18 tahun 2. Bergonta-ganti pasangan seksual 3. Melakukan hubungan seksual dengan pria yang sering bergonta-ganti pasangan seksual 4. Merokok ataupun sebagai perokok pasif 5. Infeksi berulang pada jalan kelamin, salah satunya karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin 6. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker 7. Adanya riwayat tes pap smear yang abnormal sebelumnya. Dengan mengetahui faktor risiko kanker serviks diatas, masyarakat dapat lebih berhati-hati dan secara rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menghindari keterlambatan penanganan kanker. Salah satu cara mendeteksi dini kanker leher rahim melalui pemeriksaan IVA Test gratis di puskesmas. Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan alat kelamin dan berhenti merokok untuk menurunkan potensi paparan kanker serviks. Keduapemetaan ini mengelompokkan kanker serviks berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M). Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4).
6. Merokok Racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh jadi lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Bila ini terjadi, sel kanker akan terus tumbuh dan berkembang tanpa henti. Ditambah lagi, zat yang terkandung pada rokok bisa merusak atau mengubah DNA sel. DNA yang rusak akan membuat sel mulai tumbuh di luar kendali dan menimbulkan tumor kanker. Kebiasaan merokok sudah sering menjadi penyebab kematian akibat kanker. Bahkan kebanyakan kasus kanker paru-paru terjadi karena penyebab ini. 7. Agen penyebab infeksi Agen infeksi seperti virus, bakteri, dan parasit ternyata juga dapat menyebabkan kanker atau jadi faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya kanker. Beberapa virus dapat mengganggu sinyal yang menjaga pertumbuhan sel agar tetap terkendali. Infeksi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi berkurang. Sebagian besar virus yang terkait dengan peningkatan risiko kanker dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Salah satu jenis virusnya adalah human papillomavirus HPV. Cegah kanker dengan menjauhi faktor risiko Karena beberapa faktor risiko kanker berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari, maka pastikan Anda menjauhinya dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih sehat. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker adalah makan makanan yang sehat dengan porsi secukupnya, olahraga secara rutin, membatasi minum alkohol, dan berhenti merokok. Bila Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker, ada baiknya Anda menjalani skrining secara berkala. Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal sebelum gejala muncul. Semakin cepat kanker terdeteksi, maka penyakit mungkin akan lebih mudah untuk diobati.
RFJe. 336 269 255 389 299 140 348 446 247

faktor risiko kanker serviks pdf