Jakarta Tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah peringatan global yang diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni untuk meningkatkan kesadaran terkait perlindungan lingkungan. Pada hari ini, banyak orang dari organisasi lokal dan internasional berkumpul untuk menyuarakan penolakan terhadap aktivitas yang merusak lingkungan global. Seperti yang kita tahu bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam berbagai cara. Air minum yang aman, air bersih, persediaan makanan yang kaya nutrisi, dan tempat tinggal yang aman semuanya tentu kini telah berisiko, dan hal itu dapat merusak kemajuan kesehatan global selama puluhan tahun mendatang. Ragam Hasil Pengolahan Limbah Dipamerkan di Festival Hari Peduli Sampah Nasional 2023 Aurelie Moeremans Susuri Sungai Ciliwung di Hari Lingkungan Hidup Sedunia Ternyata Masih Kotor Hari Lingkungan Hidup, Inovasi Bio Material Mudah Terurai Dilansir dari PACE Hospital, Sesuai laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, perubahan lingkungan diperkirakan akan mengakibatkan lebih dari kematian antara tahun 2030 dan 2050, akibat malaria, malnutrisi, tekanan panas, dan diare. Selain itu, diperkirakan 24% kematian global terkait dengan masalah lingkungan, diikuti oleh 3,2 juta kematian akibat asap dalam ruangan yang dipancarkan dari bahan bakar memasak dan 4,2 juta kematian akibat paparan debu, asap, dll. Itu mengapa Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengambil kesempatan untuk membuat platform guna meningkatkan kesadaran di berbagai sektor, tetapi tidak terbatas pada polusi udara, ini juga fokus pada pengelolaan limbah dan sampah plastik untuk memberikan keharmonisan yang berkelanjutan dengan alam. Polusi udara Masalah polusi ini dianggap sebagai satu-satunya ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan manusia. Sesuai perkiraan WHO pada tahun 2018, sembilan dari sepuluh orang bernapas di atas udara luar ruangan yang tercemar dan dapat diterima, dan 7 juta orang meninggal di seluruh dunia karena polusi udara luar dan dalam ruangan. Jutaan anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun akibat asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan, dan penyakit pernapasan seperti pneumonia. Pengelolaan Limbah hingga Sampah PembalutHari Lingkungan Hidup Sedunia Menjadi Peringatan, Indonesia Termasuk Paling Rentan Terdampak Perubahan Iklim. foto UNDP Indonesia Pengelolaan limbah Menurut laporan Bank Dunia tahun 2020, diperkirakan dunia menghasilkan 224 crore ton sampah padat. Timbunan sampah tahunan diantisipasi meningkat sebesar 73% dari 224 menjadi 388 crore ton pada tahun 2050 karena peningkatan ekspansi populasi dan urbanisasi. Sampah Plastik Ini adalah salah satu masalah utama yang saat ini mempengaruhi dunia, yang memiliki efek luas. Ini mempengaruhi satwa liar, terutama spesies dan ekosistem laut. Sejak awal abad ini 2000, jumlah plastik yang diproduksi di seluruh dunia meningkat dua kali lipat, mencapai hampir 40 crore metrik ton per tahun pada tahun 2021. Limbah Pembalut Pembalut dapat memiliki hingga 90% plastik, yang sebagian besar dibuang di tempat pembuangan sampah. Sesuai laporan organisasi lingkungan Toxics Link, lebih dari crore limbah pembalut dibuang ke tempat pembuangan sampah di India setiap tahunnya. Pembalut sintetis ini membutuhkan waktu antara 250 dan 800 tahun untuk Greenpeace dan Bike2Work membentangkan tulisan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu 5/6/2022. Aksi ini untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup dan hari Sepeda Sedunia serta kampanye penggunaan sepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan. FithriansyahTahun 2023 ini, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 adalah "BeatPlasticPollution", sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke-51 dan seruan global untuk memerangi polusi plastik. Istilah "polusi plastik" mengacu pada akumulasi limbah produk plastik dan partikel yang menimbulkan ekosistem Bumi. Telah diteliti ke garis depan masalah lingkungan karena pertumbuhan eksponensial dalam penggunaan plastik sekali pakai. Lebih banyak sampah plastik dihasilkan per orang di negara berkembang dengan sistem pengumpulan sampah yang buruk. Karena itu, sebagian besar plastik yang mencemari lautan berasal dari sungai negara berkembang dan berpenghasilan menengah. Namun, negara maju, terutama yang tingkat daur ulangnya rendah, juga kesulitan mengumpulkan sampah plastik. Pada tahun 2019, 46 crore ton plastik telah dibuang secara global, di mana 9% sampah plastik telah didaur ulang, dan 22% salah kelola. Meskipun lebih dari 120 negara memiliki beberapa bentuk larangan atau pajak pada plastik sekali pakai, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap masalah tersebut. Sebagian besar peraturan berfokus pada barang-barang seperti kantong plastik, yang menyumbang sebagian kecil dari sampah plastik, tetapi secara signifikan berdampak membuang sampah sembarangan daripada mengurangi konsumsi plastik. Hal ini menunjukkan pentingnya menyebarkan kesadaran akan penggunaan plastik dan dampak lingkungannya yang berbahaya. Pada hari ini, orang-orang dari berbagai penjuru dunia melangkah maju untuk menciptakan kesadaran tentang polusi plastik dan berupaya menyatukan otoritas lokal, industri, komunitas, dan individu untuk menemukan solusi berkelanjutan dalam penggantian Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari Tahun ke TahunHari Lingkungan Hidup Sedunia ini sendiri sudah diperingati sejak 1973. YuniarTema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 Only One Earth Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 Generation restoration- Ecosystem restoration Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020 Time for Nature Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019 Beat Air Pollution Pentingnya Menjaga LingkunganTanam pohon pada peringatan Hari Lingkungan Hidup SeduniaPerlindungan lingkungan adalah landasan untuk menjaga planet, komunitas, dan ekonomi kita. Jika tidak dilindungi, berikut ini bisa menjadi efek serius namun tidak terbatas pada penggundulan hutan, peningkatan suhu bumi, kualitas air yang buruk, kepunahan spesies, bencana alam hingga tidak tersedianya tempat untuk berlindung lagi bagi umat manusia. Itu mengapa mulai sekarang marilah menjaga lingkungan guna kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dan untuk generasi kita. Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekedarinformasi, Indonesia memiliki platform yang bergerak di bidang penanggulangan polusi sampah plastik bernama National Plastic Action Patnership (NPAP). Platform ini merupakan hasil kerja sama antara pengusaha, pemerintah, pakar, dan organisasi sipil masyarakat dengan misi mengurangi sampah plastik di lautan sebesar 70% pada 2025 dan mengupayakan bebas dari sampah plastik pada 2045. Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga. Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Sampah Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya. Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama penumpukan sampah yang terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar. Jenis-jenis Sampah Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya. Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 dua yaitu sebagai berikut Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus selain kertas, karet dan plastik, tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan unbiodegradable. Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng, Gelbert dkk, 1996. Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida CO2, karbon monoksida CO, HCl, NO2, SO2 dll. Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi refuse karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya. Menurut Gelbert dkk 1996 ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu a. Dampak terhadap kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah haemorhagic fever dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pitataenia. Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. b. Dampak terhadap lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak. c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan untuk mengobati kerumah sakit. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R Menurut Departemen Pekerjaan Umum Kota Semarang 2008, pengertian pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali Reuse, mengurangi Reduce, dan mendaur ulang Recycle. Reuse menggunakan kembali yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Reduce mengurangi yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Recycle mendaur ulang yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan. Mengurangi sampah dari sumber timbulan, di perlukan upaya untukmengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber sampah darihulu adalah menerapkan prinsip 3R. Teknik Pengolahan Sampah Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia termasuk kegiatan industri, tetapi bukan biologis karena human waste tidak termasuk didalamnya dan umumnya bersifat padat. Sumber sampah bisa bermacam-macam, diantaranya adalah dari rumah tangga, pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan. Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali. Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir